ohya,, aku baru keinget sama khotbah romo tadi .
"Iman Tanpa Perbuatan adalah Mati"kata-kata yang terdengar biasa sekali itu . tapi, maksud dari kata-kata itu benar-benar menunjukkan watak sebagian besar negara yang aku tinggali . Indonesia . lho ? kenapa ? begini .
dalam beberapa kasus yang terjadi di tempatku berkeliaran, aku menemui banyak sekali orang-orang yang mengaku beragama tapi tidak tahu apa makna ajaran agamanya sendiri . mungkin orang tersebut salah satunya ya aku . hehe . ya,, ini untuk koreksi aja sii . sering terjadi di Indonesia, bahkan di seluruh dunia ini, orang-orang mengaku mereka beragama . mereka seolah paham benar dengan ajaran agama yang mereka terima dari guru-guru atau ahli-ahli agama mereka . mereka seolah athu betul bagaimana caranya membedakan yang benar dan yang salah . namun ternyata, beberapa dari yang mereka yakini berbanding terbalik dengan kehidupan nyata yang mereka jalani .
pernahkah sesekali (atau mungkin sering kali) kita bertekuk lutut menghadap Allah, lalu mengeluh tentang apa yang kita hadapi, yang kita jalani ? sering banget . dari yang masalah duit, masalah keluarga, sampe masalah cinta . pokoknya semuanya kalo nggak berjalan sesuai dengan keinginan kita, kita pasti mengeluh dan menganggap semua itu nggak adil . tapi, pernahkah kita bersyukur barang sedikit saja ? eeee... coba kita itung-itung dulu dee . kayaknya jarang . hehe . ya,, kita manusia emang kayak gitu .
Tuhan menciptakan umat-Nya sebagai makhluk yang berakal budi . Ia juga memberi kita cobaan-cobaan dengan maksud supaya kita bisa semakin sadar dan semakin berpasrah kepada-Nya . Ia juga ingin kita berpikir lebih dewasa dalam bertindak . dan salah satunya adalah mengaplikasikan iman kita dengan perbuatan baik . perbuatan itu sendiri dapat berbagai macam bentuknya . dan mungkin yang paling mudah sekaligus paling sulit adalah menyadari kekurangan sendiri dan menerima kelebihan orang lain .
setiap agama di dunia ini mengajarkan untuk selalu berbagi kebahagiaan dengan orang lain, menolong sesamanya yang lemah, dan menghindari sikap-sikap tercela . tapi, yang terjadi di dunia ini adalah paham inklusivisme yang berlebihan . orang menganggap agama mereka paling benar, maka terjadilah konflik keagamaan yang bertubi-tubi . karena aliran X dianggap aliran sesat, maka aliran tersebut harus dimusnahkan . dan begitulah seterusnya . banyak yang terjadi seperti itu kan di dunia ini ? konflik agama yang tidak terselesaikan .
bukan cuma agama yang jadi permasalahan . ras, suku, dan negara juga jadi masalah . semuanya sama-sama menuntut untuk dihormati, disegani, dan dihargai . sementara yang meminta hal tersebut seperti tidak berkaca bahwa mereka sendiri kurang bisa menghargai orang lain . lucunya dunia ini .
dari kalangan anak SD, SMP, SMA, sampai yang paling tua dan bau-bau tanah, semuanya berusaha menganggap diri mereka paling baik . mereka semua ingin keadaan berjalan seperti apa yang mereka inginkan . kadang ambisi mereka yang berlebihan menjadikan keadaan timpang dan tidak kondusif . meskipun se-objektif apapun seseorang berpikir tentang kehidupan, pasti ada saja yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya . maka, orang tersebut pasti mengeluh (lagi dan lagi) pada Tuhan dan memohon-mohon agar keadaan tetap sesuai dengan keinginannya .
kenapa tidak sekali kita berpikir untuk tidak mengeluh dan menjadikan keluhan kita itu tindakan nyata dengan berbagi kebahagiaan kita dengan orang lain ? hidup ini susah . namun, semakin kita mengeluh dan tidak berusaha merealisasikan iman kita, hidup ini akan semakin keras terhadap kita . aku yakin, kita pasti punya tujuan yang sama di dunia ini . mencari kebahagiaan dan keselamatan . lalu langkahnya ? ya dengan merealisasikan iman kita tadi .
jadi,, masih bisakah kita menyebut diri kita beriman bila kita sendiri pun masih sama seperti orang-orang yang aku sebutkan di atas ?
inilah kaca yang aku hadapi . berkata bahwa iman yang kita yakini harus kita realisasikan . tapi, aku sendiri pun masih belum yakin bisa melakukannya atau tidak . dunia ini berproses . hidupku juga adalah salah satu yang mengalami proses tersebut . sambil berkaca, suatu saat nanti aku juga belajar bagaimana merealisasikan iman yang aku yakini .
think locally, act globally
Tidak ada komentar:
Posting Komentar